SESI 8 :

Wanita dan Keintiman / Hubungan Seks

Banyak pasangan keluarga Kristen mengalami “kedinginan” dalam kehidupan pernikahan mereka yang akhirnya bisa menjadi celah iblis untuk merusak kehidupan pernikahan.

Penyebab : ketidaktahuan-ketidak mauan memahami bahwa hubungan seks harus tetap dipertahankan untuk keharmonisan kehidupan pernikahan.

I. Tujuan hubungan seks dalam pernikahan

Allah menciptakan manusia dengan identitas seksual yang jelas, laki-laki dan perempuan (Kejadian 1:26-27). Manusia mempunyai potensi dan sekaligus kebutuhan untuk menjalin hubungan seksual dengan pasangannya.

  • Rekreasi

Apa hubungannya antara rekreasi dan seks?  Hubungan seksual memiliki 4 fase: desire, excitement, orgasm dan resolution. Hubungan seks dapat menjadi sarana rekreasi antara pasangan suami – isteri.

  • Prokreasi

Allah menetapkan manusia sebagai ciptaan dengan kapasitas untuk bereproduksi. (Kejadian 1:28; Kejadian 4:1). Allah memperlengkapi manusia dengan organ-organ reproduksi yang memungkinkan terjadi satu kehidupan baru, anak yang dihasilkan- dilahirkan.

  1. Pria : di dalam tubuh seorang pria triliunan sel sperma diproduksi oleh testis di sepanjang kehidupannya.

  2. Wanita : 1 sel telur akan dihasilkan oleh ovarium seorang wanita pada saat masa subur( ovulasi ) setiap bulannya.

  • Intimacy

Kejadian 4:1 mengatakan ketika Adam bersetubuh dengan Hawa, menyatakan bahwa hubungan seksual adalah suatu proses pengenalan, proses membangun relasi, relasi yang sangat intim. Pandangan mata, sentuhan, kelembutan bertutur kata menjadi pelengkap dalam membangun keintiman dalam hubungan seksual dengan pasangan Anda. 

II. Kebutuhan utama Pria adalah Hubungan intim / seks

  1. Pemenuhan Seksual

  2. Teman bersenang-senang

  3. Pasangan yang menarik- seksi

  4. Dukungan dalam rumah tangga

  5. Penghargaan – pengakuan dari isteri

  6. Kejujuran

III. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri ( I Korintus 7:4)

Apa yang harus dilakukan oleh seorang isteri?

  • Saling memenuhi, 1 Korintus 7:1-5

  • Tidak menghukum suami.

  • Mengelola emosi dan situasi

Gairah seksual biasa meningkat pada saat menjelang ovulasidan setelah haid berakhir. Saat Anda membutuhkan sentuhan, pelukan dan hubungan yang lebih lagi melalui hubungan seks, katakan sejujurnya, jangan Anda gengsi.

Di saat anda mengatakannya kepada suami Anda, maka salah satu kebutuhan suami akan terpenuhi yaitu penghargaan dan pengakuan dari Anda, bahwa Anda menginginkan dan membutuhkannya.

IV. KIat Meningkatkan Gairah Seksual

Amsal 5:18-19, Kidung Agung 4: 9 -11 mengungkapkan hal- hal yang dapat menggairahkan gairah seksual pasangan suami–isteri. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

  • Kebersihan – kesehatan diri

  • Perkataan

  • Situasi

  • Teknik , frekuensi dan variasi

Congratulations!

Selamat! Anda telah menyelesaikan WCB Modul 1.