26 MAY 2025 | VOL.69

Mentalitas Pecundang VS Pemenang

Wahyu 3:5 dalam Alkitab berkata: "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya." Dari ayat ini, kita dapat menarik pelajaran bahwa hanya pemenang yang akan masuk surga dan mendapatkan reward kehidupan dan mahkota kekal. Kita hidup di dunia ini seperti sedang berjuang, berlari dalam gelanggang pertandingan iman. Melalui setiap pergumulan, penderitaan, masalah, tantangan yang terjadi, hanya orang yang setia yang dapat mempertahankan iman kepada Yesus Kristus sampai akhir/garis finish yang akan masuk surga, dan hanya setiap orang yang memiliki kualitas murid Kristus lah yang mampu melakukannya.

Yesus pernah menggunakan istilah murid, tetapi tidak pernah menyebut orang Kristen. Pertama kali julukan Kristen digunakan ditemukan dalam kitab Kisah Para Rasul: "...Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen" (Kisah 11:26). Pastikan hari ini setiap kita adalah murid Kristus dan bukan hanya pengikut atau sekedar orang Kristen biasa saja. Yesus sudah membuat jelas harga yang harus dibayar untuk mengikuti DiriNya. Pemuridan menyaratkan kehidupan yang berkomitmen penuh: "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku" (Lukas 14:33). Pengorbanan adalah suatu hal yang harus dilakukan: "Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: 'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku'" (Matius 16:24). Tidak semua pengikut Yesus berani mengambil komitmen seperti itu, banyak yang meninggalkan Yesus.

Dari kisah di Alkitab dalam Markus 3:7-19, maka kita dapat melihat perbedaan antara murid dan pengikut Kristus. Berikut ini adalah ciri-ciri murid Yesus : 

  • Tidak punya hubungan secara pribadi pada Yesus (karena mereka tidak mengenal sesungguhnya siapa Dia). Pengikut hanya kenal Yesus sang pembuat mujizat, sang penyembuh; Yang memuaskan kebutuhan mereka.

  • Tidak punya komitmen pada Yesus. Banyak pengikut Yesus saat ini yang hanya fokus pada kegiatan-kegiatan rohani, selalu terlihat aktif di gereja tetapi tidak punya relasi personal pada Yesus Kristus, sehingga iman mereka sangat mudah tergoyahkan. 

  • Kasih yang bersyarat. Alasan mengikut Yesus karena doa-doa di jawab, Tuhan buka jalan saat bergumul dalam masalah, sakit disembuhkan dsb. Orang banyak ikut Yesus karena ada sesuatu, namun saat Tuhan sepertinya silent, sakit nya tidak disembuhkan, bisnis nya gagal, dan sebagainya maka semua mundur, meningglkan Yesus!

Sedangkan kualitas murid Kristus yang harus kita miliki, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memiliki hubungan pribadi (personal relationship) dengan Yesus. Untuk membangun personal relationship dengan Yesus dapat melalui : Firman Tuhan (Yoh 1:1); Doa, Pujian dan Penyembahan (Yoh 4:23-24). Artinya kita harus memiliki Saat Teduh yang BERKUALITAS dan KONSISTEN di pagi hari seperti dalam Firman Tuhan dalamMazmur 5:4 ”Tuhan pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menunggu-nunggu.”

  • Memiliki komitmen kepada Yesus. Para murid adalah orang yang mau berkomitmen ; mereka mau meninggalkan segala sesuatunya dan ikut Kristus. Komitmen adalah suatu dedikasi, bahwa apa pun yang terjadi, akan tetap komit, setia. Komitmen menunjukkan kesungguhan/kemantapan di hati sekali Yesus selamaya Yesus. 

  • Memiliki motivasi hati yang benar. Bukan lagi fokus pada diri sendiri, tetapi pada Yesus! Fokus kepada Yesus bukan berkatNya. Apapun yg terjadi tetap menyembah Yesus, tidak bersyarat. Memiliki kerinduan untuk menjadi saksiNya.

Para murid yang dipilih oleh Yesus bukanlah orang-orang yang hebat, banyak kekurangannya; sama seperti kita, tapi Yesus terus membina dan memberi pengharapan, semangat pada kita untuk terus maju dan bertumbuh menjadi semakin serupa denganNya. Setiap proses yang terjadi dalam hidup kita adalah baik untuk terus melatih kita menjadi pribadi yang setia dan memiliki iman yang teruji, oleh sebabnya jangan kita mundur atau tinggalkan Yesus. Tanamkan di hati kita  bahwa sekali Yesus, tetap Yesus untuk selamanya. Pastikan kita terus berjuang, bertanding sampai di garis finish dengan setia. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan (Wahyu 2:10c).


19-MAY 2025 | VOL.68

Kebiasaan Bersyukur VS Bersungut-sungut

Di dalam Perjanjian Lama, kita menemukan bagaimana bangsa Israel seringkali bersungut-sungut dalam perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Ketika mereka haus, mereka bersungut-sungut. Ketika mereka tidak puas makan manna dan ingin sesuatu yang lebih, mereka bersungut-sungut. Ketika mereka menghadapi situasi yang tidak baik dan keadaan mereka terancam, mereka lagi-lagi bersungut-sungut. 

Persungutan bangsa Israel terjadi karena ketidakpercayaan mereka terhadap Tuhan. Apa yang mereka lakukan menyebabkan mereka mengalami kebinasaan dan tidak menerima apa yang Tuhan janjikan.

Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.” - 1 Korintus 10:10

Saya percaya tidak ada seorangpun diantara kita yang ingin mengalami kebinasaan maupun luput dari penggenapan janji Firman Tuhan. Bagaimana agar kita tidak mudah bereaksi dengan bersungut-sungut terhadap persoalan yang terjadi?

Melatih Kebiasaan Bersyukur

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” - 1 Tesalonika 5:18

Kebiasaan bersyukur adalah sesuatu yang harus dilatih setiap saat. Tuhan ingin agar kita mengucap syukur dalam segala hal, baik atau buruk keadaannya, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kita.

Bersyukur adalah reaksi yang baik ketika diperhadapkan dengan persoalan yang kita hadapi. Itu artinya kita bisa menerima kejadian dan situasi apapun dengan hati yang lapang dan teguh, percaya penuh bahwa rencana Tuhan indah dan sempurna. Ingatlah, bagi mereka yang mengasihi Tuhan, segala sesuatu selalu mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Jika kita memahami kebenaran ini, maka kita mengerti bahwa di dalam setiap langkah hidup kita, ada Tuhan di dalamnya.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” - Filipi 4:6-7

Bersyukur membantu kita memahami rencana Tuhan dan membawa damai sejahtera serta pemeliharaanNya dalam hidup kita. Bersyukur berarti berkata ‘ya’, sependapat dan sepakat dengan apa yang Tuhan ijinkan terjadi atas hidup kita. Melalui doa dan permohonan dengan ucapan syukur, kita menyatakan iman percaya kita kepada Tuhan, dan berserah kepada kehendak dan rencanaNya yang sempurna. Amin.


12 MAY 2025 | VOL.67

Mengalahkan Monster Pribadi

It all begins with buah “pengetahuan” baik dan jahat yang dimakan karena pilihan Hawa dalam  kelemahannya mudah digoda dengan tawaran yaitu untuk menjadi “lebih” dari dirinya, keinginan untuk menjadi seperti Tuhan.

Sehingga kita semua manusia selalu alami ada saja godaan didaerah “keinginan". Kita bisa belajar “keinginan” selalu muncul sebelum kita mengambil keputusan.

“Keinginan” menjadi drive untuk mengarahkan hati kita melakukan yang baik atau jahat. Contoh yang paling jelas adalah “keinginan” yang dimulai dengan BAIK oleh Habel dan Kain - tapi menghasilkan yang jahat?

Dalam hidup kita, kebanyakan dan biasanya kita selalu “ingin” memulai yang BAIK. 

Hanya ketika berbenturan dengan orang lain dan perbedaan pendapat sehingga muncullah pikiran yang jahat. Dari “kawan menjadi lawan”.

Sedih sekali banyak perpecahan, perpisahan dan permusuhan yang diawali dengan baik.

Apakah Kain diciptakan jahat? Tidak bukan?

Tuhan bertanya pada Kain. "Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa HATIMU PANAS dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat BAIK? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia SANGAT MENGGODA engkau, tetapi engkau HARUS BERKUASA atasnya." (Kejadian 4:6-7)

Tuhan sangat jelas sekali membongkar proses apa yang bisa merubah hati baik menjadi jahat.

Godaan ingin memiliki yang lebih

Godaan cemburu karena tidak diterima

Godaan membandingkan dengan orang lain

Godaan gairah seksual

Godaan tidak puas

Godaan tidak mau dikalahkan

Godaan amarah yang berlebihan

Godaan untuk menyerah

Semua godaan inilah yang membuat manusia jadi seperti monster. Ternyata godaan didunia ini banyak modelnya.

Satu cara yang Tuhan perintahkan “Kamu HARUS BERKUASA atasnya.

Jadi bagaimana kita bisa BERKUASA atasnya?

Jawabannya dengan “PENGETAHUAN alan KEMULIAAN TUHAN”

Habakuk menerima penglihatan dari Tuhan di chapter 2 dan bertanya kepada kita juga di zaman ini kenapa seluruh manusia berlelah-lelah untuk yang sia-sia?

JANJI TUHAN….. kemuliaan Tuhan yang memenuhi kita dengan pengetahuan yang benar.

(13) Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam ASALNYA, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?

(14) Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.

Mari kita masuk dalam hadirat Tuhan setelah kita sibuk dengan komitmen sebagai ibu, hamba Tuhan, istri, pekerja….untuk ambil waktu dan datang pada Tuhan Yesus dan menanggapi ajakanNya “Pikullah kuk yang Tuhan pasang dan Belajarlah dari Aku karena Aku lemah lembut dan rendah hati,….. jiwamu akan mendapat ketenangan”

Ternyata tujuan belajar dari Tuhan yaitu supaya kita bisa tenang. Apalagi banyak ketidakpastian dalam hidup di jaman ini.

Raja Daud dan rasul Paulus adalah dua orang yang menyatakan hanya SATU “Keinginan” untuk dekat dan mengalami kuasa KebangkitanNya.

Jadi, dalam Tuhan sebelum kita jadi MONSTER, kita jadi MASTER of temptation.

HALELUYA!!!!! Roh Kudus tolonglah kami.


05-MAY 2025 | VOL.66

Merawat Kesehatan Jiwa

1 Tesalonika 5:23 TB - "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita."

Mengelola tubuh jiwa roh untuk menjadi sehat dan utuh adalah bagian dari penyembahan kita kepada Tuhan. Kesehatan jiwa akan menentukan kesehatan seluruh keberadaan kita. Kita sebagai anak-anak Tuhan perlu membangun mental yang tangguh, dan mengelolanya sampai pada kedatangan Yesus Kristus.

Kesehatan jiwa atau mental semua dikerjakan oleh pemikiran kita, apalagi saat ini kita sedang hidup dalam dunia yang penuh dengan tekanan, beban dan stress. Penuh dengan tantangan dan kesulitan, kita perlu untuk melatih mental jiwa dan pikiran kita untuk jadi lebih tanggung (resillient), tidak mudah menyerah. 

Tantangan hidup akan selalu ada, masalah pernah kehilangan seseorang, menjadi korban penipuan, korban perceraian, menghadapi kerugian dalam bisnis, kesulitan keuangan, trauma masa lalu,  masalah keluarga, berjuang mempunyai keturunan, penyakit yang berat, penyakit mental, depresi, gangguan secara jiwa / fisik, struggling sampai mau bunuh diri.

Semua orang pasti pernah mengalami masalah tantangan, penderitaan. Selama masih hidup kita pasti pernah melalui musim yang sulit. Satu-satunya saat kita tidak punya masalah adalah saat kita mati nanti. Tanpa iman dan pengharapan kepada Yesus tidak mungkin kita bisa bertahan, tanpa Yesus kita bisa jadi salah arah dan jatuh dalam dosa. Kita semua mengalami tekanan, bahkan tekanan di sosial media sekalipun, bahkan banyak di antara kita yang mengalami masa yang kelelahan di musim ini. 

Ini sebabnya kita perlu belajar mengelola mental yang tangguh, resillient. Apa maksudnya mengelola mental yang tangguh?

Kemampuan untuk mengatasi tantangan dalam bentuk atau ukuran apapun yang menghadang kita. Membantu kita mengatasi situasi sulit dan membantu kita mencari cara untuk melangkah maju.

Kemampuan berpikir kreatif dan mencari solusi di masa sulit.

Dalam setiap musim sulit dalam kehidupan banyak orang bertanya.  I’m just simply doing “what God had tell me to do”. Hal mendasar yang perlu kita sadari kita harus menyadari pentingnya cara berpikir yang benar.  Sebab cara berpikir kita akan membentuk cara kita “merasa” dan “bertindak” dengan benar. 

Pola pikir kita akan mempengaruhi keputusan kita. Perbuatan kita yang akan membuat perubahan dalam hidup kita.  

Roma 12:2 TB - "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Perubahan  Sikap Hati

Tanpa ada nya perubahan sikap hati, perubahan pola pikir maka tidak akan ada yang namanya perubahan pola hidup. Kita harus memperhatikan apa yang kita kasih makan dalam pemikiran kita. Kita harus sadar “your input determines your ouput”. Tidak semudah kita berdoa dan tumpang tangan saja, tapi harus ada yang kita pelajari dan usahakan supaya kita bisa input pikiran kita dengan hal yang membawa kita pada perubahan sikap hati.

Jaga hati adalah tanggung jawab kita. Jaga hati sama dengan jaga pikiran, input yang kita beri dalam pikiran kita menentukan keputusan yang akan kita ambil. Kalau fokus kita hal negatif maka outputnya akan hal yang negatif. 

Amsal 4:23 TB - "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."

Ada Beberapa faktor yang berperan membangun ketangguhan mental kita. 

1. Komunitas (Community)

Ibrani 10:24-25 TB - "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."

2. Kesadaran diri (Self Awareness)

Memiliki kesadaran siapa kita, otentik, terbuka sadar diri. Tahu kapan harus meminta pertolongan, manusia pada dasarnya cenderung menyembunyikan diri kita saat ada masalah.

Yakobus 5:16 TB - "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."

Kita sebagai orang Kristen di gereja harus membuang pemikiran bahwa kita tidak pernah mengalami masalah. Self awareness artinya sadar untuk mencari bantuan dengan cara dan kepada orang yang tepat.

3. Pengendalian Diri (Self Control)

Amsal 25:28 TB - "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya."

Pengendalian diri adalah seberapa besar celah / waktu antara apa yang terjadi dalam kehidupan kita dengan reaksi dan respon kita. Pengendalian diri adalah celah saat kita mau mulai hidup sehat, tergantung dari respon dan reaksi kita. 

4. Rasa Bersyukur (Gratitude)

Orang yg bersyukur belum tentu memiliki lebih banyak, mereka lebih fokus kepada hal yang baik dan menghargai apa yang sudah ada di tangan mereka. Itu yang membuat mental mereka sehat, tangguh dan tidak mudah untuk menyerah. 

Tanpa iman pengharapan kepada Yesus tidak mungkin kita bertahan sampai saat ini. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat. Kesehatan jiwa kita menentukan kesehatan seluruh keberadaan kita. Saya berdoa dan berharap, kita menjadi anak-anak Tuhan yang bijak dan mengelola kesehatan jiwa kita. Bukan untuk kepentingan diri kita saja tapi terlebih melalui hidup kita bisa menjadi berkat dan nama Tuhan ditinggikan. Selamat mengelola kesehatan jiwa, dan menjadi pribadi yang tangguh.

Tuhan Yesus memberkati.


JAN  |  FEB MAR  |  APR  |  MAY  |  JUN  |  JUL  |  AUG  |  SEP  |  OCT  |  NOV  |  DEC  |